1. PENDAHULUAN
Contoh gambar kolam terpal |
Budidaya Lele Kolam Terpal - Lele merupakan jenis ikan yang
digemari masyarakat, dengan rasa yang lezat, daging empuk, duri
teratur dan dapat disajikan dalam berbagai macam menu masakan.
PT. NATURAL NUSANTARA dengan prinsip K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kesehatan) membantu petani lele dengan paket produk dan teknologi.
sebelum menyimak uraian berikut alangkah baiknya anda lihat video budidaya berikut
2. TAHAP PROSES BUDIDAYA
A. Pembuatan Kolam Terpal
Teknik pembesaran lele menggunakan terpal dapat di bilang merupakan
trend baru dalam budidaya pembesaran lele saat ini. Kelebihan /
keuntungan pemilihan kolam terpal sebagai tempat pembesaran lele di
antaranya :
1. Lebih efisien dalam menyesuaikan luasan lahan
2. Dapat di aplikasikan di pekarangan rumah tanpa membuat lubang galian tanah
3. Kontrol dalam perawatan kesehatan lebih terjamin
4. Terhindar dari hewan pemangsa lain
5. Fleksibel, jika tidak digunakan lagi tinggal menggulung terpal
6. hasil budidaya tidak berbau tanah
7. Kontrol air dan Ph air lebih teratur
B. Persiapan Lahan.
- Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya.
- Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan air dapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara). untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100 m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat dilakukan untuk menambah kesuburan lahan.
- Biarkan selama 3 - 4 hari setelah perlakuan TON untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.
C. Pemindahan Bibit
Siapkan bibit sebanyak 2000 ekor ukuran 3 – 5 cm. Untuk ukuran kolam 3 m
x 4 m x 1 m. Pemakaian bibit sebaiknya ukuran yang telah memakan pellet
butiran (F 999). Hal ini untuk mempermudah dalam pemeliharaan dan
pemberian makan, agar tidak terjadi banyak kematian. Bibit yang baru
dibeli (baru tiba) jangan langsung dimasukkan kedalam kolam Bibit yang
ada dalam bungkusan plastik dimasukkan ke dalam ember kemudian
ditambahkan air kolam sedikit demi sedikit, penambahan air tersebut
dilakukan hingga 3 kali. Agar bibit lele dapat beradaptasi dengan suhu
air di dalam kolam.
D. Perawatan Lele dumbo dalam Kolam Terpal
Perawatan ikan lele di kolam terpal pada umumnya tidak berbeda dengan
perawatan di kolam lainnya. Beberapa perawatan lele yang perlu
diperhatikan dalam kolam terpal adalah sebagai berikut :
1. Penambahan air dan Pergantian air
Bila air dalam kolam terpal berkurang karena proses penguapan maka
tambahkan air hingga tinggi air kembali pada posisi normal. Penambahan
air dilakukan dari tinggi air 30 cm hingga menjadi 80 cm. secara
bertahap setiap bulannya (dalam sebulan air perlu ditambah 15 – 20 cm).
2. Pergantian air dilakukan saat air mulai tampak
kotor (hal ini ditandai dengan ikan mulai menggantung). Pegantian air
sampai umur 2 bulan biasanya dilakukan 2 kali. Kemudian di bulan ketiga
dilakukan 2 minggu sekali (hal ini dilakukan karena pada bulan ketiga
pemberian makan semakin banyak dan populasi ikan semakin padat).
Pergantian air dengan cara membuka saluran pengeluaran (paralon) hingga
air tinggal sedikit (hampir kering). Pada saat pergantian air biasanya
dilakukan penyortiran dengan memisahkan ikan yang pertumbuhan sangat
cepat. Bila setelah pergantian air dilakukan beberapa hari kemudian air
kelihatan coklat dan berbau anyir maka perlu dilakukan penambahan dan
pengurangan air (sirkulasi air masuk dan keluar).
3. Pemberian TON (Tambak Organik Nusantara)
Aplikasikan TON setiap habis dilakukan penggantian air pada kolam dengan
dosis yang sama seperti pada persiapan lahan, hal ini bertujuan untuk
mencegah lele stress pada waktu penambahan air, ciri perlakuan TON ; air akan berwarna hijau cerah, menandakan banyak terdapat plankton.
4. Pemberian Pakan
Pemberian pakan lele dumbo harus disesuaikan dengan besar mulut ikan.
Pakan yang diberikan adalah pakan dari pabrik Untuk kegiatan pembesaran
ikan maka pemberian pakan awal adalah f 999 sampai umur ikan 2 minggu,
kemudian 781-2 sampai umur ikan 2 bulan dan 781 sampai umur ikan siap
panen yaitu 3 bulan. Perbandingan hasil panen dengan pakan yang
diberikan adalah 1 : 1 (konfersi pakan 1 kg menghasilkan 1 kg daging
ikan). Bahkan ada petani yang konfersi pakannya 0,8 : 1 artinya 0,8 kg
pakan menghasilkan 1 kg daging ikan.
Penekanan biaya pakan yang diberikan dapat dilakukan dengan cara
memberikan pakan tambahan berupa usus ayam dan keong mas saat ikan
berusia 1 bulan samapai 3 bulan.
Pemberian bangkai ayam atau usus ayam haruslah yang masih segar kemudian
direbus lalu diberikan ikan. Sedangkan pemberian pakan keong mas
dilakukan dengan cara merebus keong mas didinginkan dan kemudian
dicungkil daging keong mas dengan lidi atau paku lalu diberikan pada
ikan sesuai dengan kebutuhan.
Untuk mempercepat pembesaran dan meningkatkan kualitas daging lele, berikan POC NASA dan Hormonik, dengan cara :
1. Larutkan 2 tutup POC NASA + 1 tutup Hormonik pada 1 liter air dalam hand sprayer.
2. tiriskan pakan yang akan di berikan dalam wadah
3. semprotkan tipis cairan POC NASA + Hormonik ke arah pakan secara merata
4. Angin-anginkan pakan sampai tidak terasa lembab
5. Pakan siap diberikan
E. Panen
Panen ikan lele dikolam terpal dapat dilakukan dengan cara panen sortir atau dengan panen sekaligus (semua).
Panen sortir adalah dengan memilih ikan yang sudah layak untuk
dikonsumsi (dipasarkan) biasanya ukuran 5 samapai 10 ekor per kg. atau
sesuai dengan keinginan pasar, kemudian ukuran yang kecil dipelihara
kembali.
Panen sekaligus biasanya dengan menambah umur ikan agar ikan dapat dipanen semua dengan ukuran yang sesuai keinginan pasar.
Catatan :
Ciri lele hasil budidaya NASA :
1. Lele lincah dan gesit
2. Dagingnya kenyal
3. Tidak terjadi penurunan berat badan saat panen akibat lele mengalami stress
4. Ketika di goreng daging tidak menyusut di karenakan kandungan lemak yang meleleh akibat panas
5. Ukuran badan sama dengan ukuran kepala (menandakan lele benar-benar gemuk)